Setelah pertemuan, harga minyak global turun sekitar 2 persen. Harga tertekan karena pemangkasan produksi bersifat sukarela dengan jumlah yang lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya.
"Reaksi pasar menyiratkan ketidakpercayaan pada keampuhan pemangkasan ini," kata analis JP Morgan, Christyan Malek.
Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari.
Sementara itu, Brasil akan bergabung dengan aliansi tersebut tahun depan dan berencana meningkatkan produksinya menjadi 3,8 juta barel per hari.
Perkembangan ini terjadi di tengah kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan dan kondisi ekonomi global yang menantang yang berkontribusi terhadap melemahnya pasar minyak baru-baru ini.