Analis RBC Capital Helima Croft menyebut dalam catatannya pada Rabu, penambahan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada Juli kemungkinan besar menjadi hasil akhir dari pertemuan OPEC+, dengan kontribusi utama dari Arab Saudi.
“Pertanyaannya kini apakah pemangkasan sukarela akan ditarik sepenuhnya sebelum musim gugur, sesuai jadwal pelonggaran awal,” katanya.
Harga minyak sebelumnya juga ditekan oleh laporan Badan Informasi Energi (EIA) AS yang menunjukkan adanya peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak dan bahan bakar pada pekan yang berakhir 16 Mei.
Stok minyak mentah naik 1,3 juta barel menjadi 443,2 juta barel, berbanding terbalik dengan ekspektasi penurunan sebesar 1,3 juta barel menurut survei Reuters.
Analis LSEG Oil Research, Emril Jamil, mengatakan, lonjakan stok ini memberi tekanan tambahan pada harga, khususnya WTI, dan bisa mendorong ekspor minyak AS ke Eropa dan Asia.