sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Murah tapi Banyak Tantangan, Begini Tips Berinvestasi di Saham E-Commerce

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
19/09/2023 12:07 WIB
mulai hadirnya praktik penjualan melalui media sosial, atau biasa disebut social commerce (s-commerce) dinilai juga berpotensi menjadi sandungan.
Harga Murah tapi Banyak Tantangan, Begini Tips Berinvestasi di Saham E-Commerce (foto: MNC Media)
Harga Murah tapi Banyak Tantangan, Begini Tips Berinvestasi di Saham E-Commerce (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pandemi COVID-19 benar-benar membawa perubahan di berbagai kehidupan masyarakat, tak hanya di level nasional, melainkan juga di seluruh dunia.

Tak hanya berdampak buruk, hadirnya pandemi juga turut membawa perubahan yang secara tidak langsung mendatangkan cuan bagi sejumlah sektor industri.

Seperti halnya yang terjadi di industri e-commerce yang mengalami peningkatan eksponensial seiring dengan makin familiarnya masyarakat dengan aktivitas transaksi online.

Meski demikian, mulai hadirnya praktik penjualan melalui media sosial, atau biasa disebut social commerce (s-commerce) dinilai juga berpotensi menjadi sandungan terhadap bagi deretan saham e-commerce hingga akhir tahun.

"Industri (e-commerce) ini akan menghadapi situasi yang challenging. Tidak akan mudah sampai akhir tahun ini untuk naik secara signifikan," ujar Chief Executive Officer PT Erdikha Elit Sekuritas, Lisa Gillian, Senin (18/9/2023).

Menurut Lisa, bisnis e-commerce masih relatif baru berkembang di Indonesia. Termasuk juga kiprah sahamnya di pasar modal nasional.

Dicontohkannya, Bukalapak yang baru launching pada 2021, GOTO pada Maret 2022 dan Blibli (BELI) pada Oktober 2022.

"Performance beberapa saham ini semenjak launching cenderung anjlok cukup signifikan, kecuali saham BELI," tutur Lisa.

Terkait prospek di sisa periode 2023 ini, Lisa menilai masing-masing saham e-commerce ini memiliki kondisi dan sentimen yang berbeda satu sama lain.

Misalnya saja prospek GOTO yang meski secara keuangan masih terus merugi dalam nominal yang sangat besar, namun Lisa melihat tren angka kerugian tersebut mengecil.

Hal tersebut tentu menjadi sentimen positif, bahwa manajemen bisa dianggap berhasil dalam upayanya untuk keluar dari kubangan kerugian.

Hal sama juga terjadi pada saham Bukalapak (BUKA), di mana tingkat kerugiannya mengecil signifikan berkat hasil investasi di banyak obligasi maupun deposito di portofolio yang dimiliki.

"Jadi bagi yang ingin investasi di beberapa saham ini, sebaiknya jaga money management, karena masih banyak industri (lain) yang menarik. Tapi dari segi harga, posisi GOTO dan BUKA saat ini memang termasuk murah," ungkap Lisa.

Sedangkan sentimen yang perlu dicermati untuk deretan saham e-commerce, Lisa menjelaskan, antara lain sentimen dari global, segi siklikal dan juga perayaan setiap tanggal kembar (9.9, 10.10, 11.11 dan 12.12) yang biasa dijadikan momentum bagi perusahaan e-commerce guan mendongkrak penjualan.

"Sedangkan untuk harga, sejak IPO harga (saham) BUKA sudah sangat amat tinggi, dan cukup konsisten bertahan di range level 220. Bisa direkomendasikan jika tembus di angka 234, dan masih di atas angka 225 dengan tetap meperhatikan money management," tegas Lisa. (TSA)

Penulis: Reysha Hidayat

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement