IDXChannel - Nikel berjangka (futures) naik 3,21 persen di kisaran USD19.246 per ton pada Jumat (3/5/2024), kembali mendekati nilai tertinggi dalam 9 bulan terakhir.
Harga nikel sempat anjlok di bawah USD19.000, menjauh dari nilai tertinggi mencerminkan pelemahan logam non-ferrous lainnya, karena meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mengurangi daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi.
Selain itu, perkiraan permintaan masih lemah, dengan persediaan nikel di gudang LME melebihi 70.000 ton. Namun, pembicaraan mengenai potensi pembelian oleh pemerintah China dan prospek pasokan yang lebih rendah memberikan sedikit dorongan harga.
Beberapa sumber melaporkan rencana Administrasi Pangan dan Cadangan Strategis Nasional China untuk membeli pig iron nikel, bahan baku utama baja tahan karat.
Sementara itu, Indonesia, sebagai produsen utama dunia, terus meninjau permohonan kuota penambangan. Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Inggris melarang pengiriman nikel Rusia yang baru diproduksi ke LME dan CME.