IDXChannel - Sejumlah pihak masih mempermasalahkan proses Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) yang dilakukan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).
Misalnya saja Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), yang khawatir bahwa proses IPO PGE merupakan bentuk terselubung dari upaya privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kini, selain mempermasalahkan tujuan IPO, nada sumbang juga muncul tentang harga penawaran pada IPO PGE yang dinilai terlalu murah.
Kritikan tersebut datang dari Pengamat Pasar Modal, Adler Haymans Manurung, yang menganggap bahwa harga penawaran saham PGE di kisaran Rp820 hingga Rp945 per saham masih terlalu murah, bila melihat kinerja keuangan dan potensi bisnis yang dimiliki oleh PGE.
Menjawab tudingan tersebut, Komisaris Independen PGE, Samsul Hidayat, manyatakan bahwa valuasi dalam setiap proses IPO di pasar modal tentu memiliki mekanisme yang disebut dengan istilah book building.