BRMS diperkirakan tidak membagikan dividen hingga 2027, dan bakal mengandalkan reinvestasi untuk mendanai ekspansi tambang.
Dengan potensi pertumbuhan laba dan tambahan cadangan mineral, UOB Kay Hian menilai saham BRMS tetap menarik. Meskipun kinerja semester I-2025 baru mencapai sekitar 42 persen dari estimasi konsensus, Benyamin menilai pencapaian ini masih sejalan dengan proyeksi internal.
"BRMS menawarkan potensi pertumbuhan laba yang solid dalam empat tahun ke depan, bersama dengan potensi penambahan cadangan dan monetisasi tambang Gorontalo," katanya.
Hingga Senin (4/8/2025) pukul 09:19 WIB, saham BRMS terpantau menguat 0,45 persen ke Rp442 per saham.
(Dhera Arizona)