Pasar timah global diperkirakan akan berubah dari surplus 6.000 ton pada tahun sebelumnya menjadi defisit 5.000 ton pada 2024.
Dari sisi permintaan, peningkatan penjualan semikonduktor dan teknologi, khususnya AI dan chip otomotif, diperkirakan akan mendukung peningkatan tersebut.
Indonesia sendiri mencatat realisasi produksi dan pemanfaatan mineral tahun 2023 timah sebesar 67,6 ribu ton dari target tahun 2023 sebesar 70 ribu ton.
Salah satu perusahaan tambang timah pelat merah, PT Timah Tbk (TINS) mengalami sejumlah kendala dalam merealisasikan produksi bijih timah di 2023.
Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2023, TINS menargetkan produksi mencapai 26.000 ton atau lebih tinggi dari tahun lalu.