Produksi FeNi dari smelter RKEF tercatat sebesar 95.813 ton, meningkat 39 persen secara tahunan. Sementara fasilitas HPAL menghasilkan 71.531 ton MHP Ni, naik 47 persen secara tahunan.
Kemudian, fasilitas HPAL kedua, PT Obi Nickel Cobalt (ONC), memulai lini produksi pertama di April 2024 dan keseluruhan tiga lini produksinya sudah berhasil mencapai kapasitas penuh di Agustus.
Lukito menyebut, keberhasilan ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada keseluruhan total produksi fasilitas HPAL dan kontribusi terhadap kenaikan penjualan bijih nikel ke divisi tambang.
Selain itu, fasilitas HPAL pertama mulai memproduksi dan mengekspor kobalt elektrolitik di Agustus 2024, menambah ragam produk perusahaan.