Pinjaman dapat dilunasi dengan cara tunai, atau atas kebijakan THN, dikonversikan menjadi saham dalam BSE dengan syarat-syarat yang akan disepakati bersama antara THN dan BSE.
Manajemen HRUM mengungkapkan, pemberian pinjaman merupakan suatu bentuk implementasi ekspansi usaha HRUM ke usaha pertambangan dan pengolahan nikel dalam rangka menciptakan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
BSE saat ini sedang dalam tahap konstruksi suatu proyek HPAL yang memerlukan pembiayaan untuk pengembangan dan konstruksi proyek tersebut.
“Transaksi ini diharapkan tidak hanya untuk memperluas diversifikasi produk nikel perseroan, tapi juga untuk memberikan peluang kepada perseroan untuk berpartisipasi di pasar bahan baku baterai,” lanjut manajemen HRUM.
Sebagai informasi, BSE merupakan perusahaan di bidang pengolahan dan pemurnian nikel. BSE saat ini sedang mengembangkan suatu proyek HPAL yang berlokasi di Indonesia Weda Bay Industrial Estate di Kabupaten Halmahera Tengah.
Proyek tersebut dirancang untuk memproduksi nickel-cobalt hydroxide intermediate product (MHP-Mixed Hydroxide Precipitate) dengan kapasitas terpasang tahunan sekitar 67.000 ton setara nikel, dan sekitar 7.500 ton kobalt, termasuk dengan fasilitas dan infrastruktur pendukungnya.
(NIY)