Harga saham WIFI melesat lebih dari 200 persen dalam sebulan terakhir imbas masuknya Hashim sebagai investor Surge lewat PT Arsari Sentra Data. Dia membeli 45 persen saham ISB dari Tinawati yang sebelumnya tercatat sebagai penerima manfaat akhir (ultimate beneficiary owner) Surge.
Shannedy sebelumnya mengatakan, ISB yang kini dimiliki Hashim tak berniat untuk melakukan divestasi atau menjual saham WIFI. Dengan kata lain, ISB akan tetap mempertahankan pengendalian atas Surge.
WIFI juga mengungkapkan rencana untuk menggarap bisnis internet berbasis fiber to the home (FTTH). Dengan mengusung tema "Internet Rakyat", Surge menawarkan layanan internet murah dalam dua paket: Rp250 ribu untuk kecepatan up to 500 Mbps dan Rp100 ribu untuk up to 100 Mbps.
Perseroan menargetkan bisa melayani 2-3 juta pelanggan pada tahun ini dengan membidik rumah tangga di sepanjang jalur kereta api yang diperkirakan mencapai 12 juta. Untuk mewujudkan hal ini, perseroan juga telah mengamankan fasilitas kredit dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) sebesar Rp978 miliar.
(Rahmat Fiansyah)