Director & Chief of Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Irsyad Sahroni mengungkapkan alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa beberapa karyawannya. Menurutnya, langkah ini perlu untuk meningkatkan kelincahan perusahaan dan percepatan pertumbuhan bisnis sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pasar saat ini.
Menurutnya, inisiatif reorganisasi sangat penting untuk keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan. Inisiatif rightsizing ini didasarkan pada strategi bisnis ke depan dan pertimbangan yang komprehensif.
"Diharapkan dapat menjadi langkah strategis yang membawa Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan telekomunikasi digital paling dipilih di Indonesia," ujarnya, dikutip Senin (26/9/2022)
Persaingan Sektor Telko RI
Persaingan sektor telekomunikasi di Indonesia memang terbilang sengit.
Bahana Sekuritas memberikan rating overweight sektor telekomunikasi didukung pendapatan perusahaan sektor ini yang diprediksi tumbuh sehat hingga Q3 2022.
Rating overweight berarti fundamental yang positif bagi sektor tersebut.
“Kami juga melihat ruang untuk monetisasi lebih lanjut di kuartal mendatang, didukung oleh pemulihan daya beli dan tekanan persaingan yang moderat,” mengutip laporan Bahana Sekuritas yang terbit pada 6 September 2022.
Faktor rendahnya persaingan dan pemulihan daya beli secara bertahap mendorong kinerja sektor telko masih seksi. Salah satunya dapat dilihat dari akselerasi pertumbuhan top-line Telkomsel lebih dari 3% dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,5%.
Kondisi ini juga relatif lebih terlindungi dari risiko makro seperti potensi kenaikan suku bunga dan pelemahan rupiah. Adapun kinerja PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga diprediksi memuaskan, mengingat valuasinya yang ringan dan pertumbuhan pendapatan yang menarik.
Sementara ISAT, menurut Bahana Sekuritas, mendapat penilaian hold, turun dari level buy karena penilaian dan visibilitas pendapatannya yang rendah. Sektor telekomunikasi ini berpotensi memiliki beberapa resiko karena meningkatnya persaingan, adanya kenaikan suku bunga yang lebih tinggi, dan pemulihan daya beli yang lambat.
Sementara itu, menurut riset Indo Premier Sekuritas pada 25 Agustus 2022, pangsa pasar ISAT secara keseluruhan menjadi top 3 teratas perusahaan telekomunikasi. Pangsa pasar ini meningkat pesat pasca merger yang dilakukan dengan Tri.
Limpahan pangsa pasar dari merger tetap menjadi katalis utama kinerja Indosat. Menurut Indo Premier, rating overweight untuk sektor telko dipertahankan karena penetapan harga yang kompetitif dan pangsa pasar yang menjanjikan. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.