Freedom Holding juga harus menyatakan kembali pendapatannya pada 2022 dan tiga laporan triwulanan yang berbeda (kuartal IV-2021, serta kuartal II dan III-2022). Nasdaq bahkan mengancam akan menghapus saham (delisting) perusahaan tersebut sejak 15 Juni tahun ini.
Ketika Forbes pertama kali melaporkan tentang Freedom lebih dua tahun yang lalu, keuntungan pasar saham perusahaan yang meroket telah membuat pendiri dan CEO Turlov, milenial kelahiran Rusia ke dalam jajaran miliarder. Perusahaannya terdaftar di Nasdaq pada Oktober 2019.
"Saya telah bertekad untuk menjadikan (Freedom Holding)perusahaan publik yang akan cukup baik untuk diperdagangkan di (Bursa AS) Karena itulah puncak dari bisnis ini," ujarnya kala itu.
Sementara mantan karyawan dan analis Freedom Finance berbicara kepada Forbes tentang kesan dan pengalaman mereka bekerja di Freedom Finance. Beberapa klaim yang dikuatkan baru-baru ini dibuat oleh Hindenburg Research, sementara yang lain mengungkapkan hal baru tentang budaya kerja perusahaan dan lingkungan yang toxic.
"Mereka datang seperti koboi, koboi liar. Mereka terutama mencari dana hitam, dana gelap, dana yang tidak dilaporkan, untuk menyedot ke pasar saham seperti yang sebelumnya mereka lakukan dengan sangat sukses di Rusia," kata mantan eksekutif Freedom yang bekerja di Dubai, beberapa minggu lalu.