Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memaksimalkan potensi bisnis di sektor petrochemical.
"Bisnis angkutan minyak dan kimia masih menjadi salah satu kontributor utama pendapatan Perusahaan pada tahun lalu, yaitu masing-masing sebesar USD20.578.214 dan USD14.429.389," tutur Tirta.
Tirta menambahkan, kenaikan pendapatan pada sektor angkutan minyak dan kimia didukung oleh perolehan kontrak baru, penambahan kapal dan optimalisasi utilisasi kapal yang lebih baik dibandingkan pada 2022.
Di lain pihak, melalui anak usaha HUMI lainnya, pada awal bulan Mei 2024, PT Humpuss Transportasi Curah (HTC) juga telah menambah dua kapal tug boat ke dalam armada mereka.
Langkah strategis ini tidak hanya memperkuat kapasitas operasional perusahaan, tetapi juga menunjukkan komitmen HUMI dalam mengembangkan dan memperkuat infrastruktur transportasi laut di Indonesia.