Perseroan juga tengah mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2026 dengan target produksi sekitar 7,5 juta ton.
“Target kami ke depan adalah masuk ke dua digit, artinya di atas 10 juta ton per tahun. Dukungan kontraktor dengan kompetensi tinggi seperti KPP membuat kami semakin yakin seluruh target produksi tersebut dapat tercapai,” ujar Suryo usai Sign Off Ceremony Mining Contractor Agreement di iNews Tower lt 3, Selasa (23/12/2025).
Dia menambahkan, pemilihan KPP Mining didasarkan pada rekam jejak dan kompetensi teknis perusahaan sebagai salah satu kontraktor pertambangan terbaik di Indonesia.
Selain peningkatan produksi dari aset eksisting, IATA juga membuka peluang ekspansi melalui akuisisi tambang di lokasi lain, termasuk di luar Pulau Sumatera.
Dari sisi kontraktor, KPP Mining menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung rencana ekspansi produksi IATA hingga 10 juta ton per tahun. Proyek Arthaco Prima Energy dinilai memiliki struktur biaya yang kompetitif dan relatif tahan terhadap tekanan harga batu bara global yang fluktuatif.