Pertama, sentimen perkembangan tarif yang akan diterapkan Trump, terutama terkait Reciprocal Tariff atau Tarif Timbal Balik untuk partner dagang AS.
“Meskipun Trump mengklaim bahwa kebijakan ini ‘adil untuk semua pihak’, beberapa negara telah memberikan sinyal akan mengambil langkah balasan jika AS benar-benar memberlakukan tarif timbal balik,” katanya.
Menurutnya, ketegangan ekonomi pun muncul karena potensi perang dagang dan geopolitik di depan mata.
Kedua, terkait pergerakan nilai tukar Rupiah, USD-IDR diharapkan mengalami penguatan seiring terkoreksinya Indeks Dolar AS (DXY) yang menjadi tolok ukur kekuatan USD.
“Korelasi USD-IDR dengan IHSG sangat erat. Jika USD-IDR menguat maka IHSG juga berpotensi menguat,” kata Angga.