Sementara itu, kebutuhan pembiayaan defisit fiscal yang lebih besar mendorong kembali meningkatnya yield US Treasury, baik tenor jangka pendek maupun jangka panjang.
Alhasil, hal tersebut telah berdampak pada menguatnya mata uang USD secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS.
"Penguatan respons kebijakan diperlukan untuk memperkuat ketahanan eksternal dari dampak negatif memburuknya rambatan global tersebut terhadap perekonomian di negara-negara emerging market, termasuk Indonesia," katanya.
Nico merekomendasikan sektor IDXFIN dan IDXNYCY untuk Desember ini. Alasannya, IDXFIN menjadi pilihan karena meskipun likuditas akan mengetat pasca meningkatnya penerbitan SRBI, namun fundamental bank buku IV yang masih kuat serta tren penurunan beban operasi dan provisi akan menjadi katalis positif.
Selain itu, sektor IDXNYCY direkomendasikan karena inflasi yang stabil, meningkatnya UMR serta stimulus fiskal untuk konsumsi.