Sedangkan sektor yang akan tertekan, diakui Nico, adalah IDXPROP karena relatif flatnya marketing sales serta arah kebijakan moneter yang tidak selonggar ekspektasi awal.
IDXENER lantaran arah pertumbuhan ekonomi global yang akan lemah pasca kebijakan tarif dari AS, serta IDXBASIC karena lambatnya perbaikan ekonomi di China dan kebijakan tarif minimum 65 persen untuk China akan menekan permintaan komoditas.
"Untuk periode Desember 2024, kami merekomendasikan aham BMRI, BBCA, ISAT, ICBP, MAPI, SILO dan JPFA," kata Nico.
(Fiki Ariyanti)