Kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif semakin mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) bisa memangkas suku bunga lebih cepat, bahkan secepatnya pada Mei.
Gejolak pasar semakin parah setelah Gedung Putih menunjukkan sikap keras terhadap kebijakan tarifnya. Sementara itu, China menegaskan bahwa reaksi pasar mencerminkan respons terhadap langkah balasan mereka. Presiden AS Donald Trump menegaskan tidak akan bernegosiasi dengan China hingga defisit perdagangan AS terselesaikan.
Investor sebelumnya berharap bahwa anjloknya nilai pasar hingga triliunan dolar AS serta dampak besar terhadap ekonomi akan membuat Trump mempertimbangkan kembali kebijakan perdagangannya.
Namun, harapan itu tampaknya pupus setelah Trump pada Minggu (6/4/2025) menyatakan bahwa terkadang pasar perlu melalui "pengobatan" untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
"Saya tidak ingin ada yang turun, tapi terkadang Anda harus minum obat untuk memperbaiki sesuatu," kata Trump kepada wartawan di dalam Air Force One, merujuk pada dampak ekonomi dari kebijakan tarifnya yang luas.