IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (18/7/2025).
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim mengatakan, secara teknikal indikator MACD menunjukkan pelebaran slope positif dengan didukung oleh kenaikan histogram positif. Indikator Accumulation/Distribution menunjukkan akumulasi volume, mendukung tren penguatan.
“Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi menguji level resisten di 7.300-7.325, namun perlu diwaspadai aksi profit taking jangka pendek pada akhir pekan yang didukung oleh indikator Stochastic RSI yang berada di area overbought,” kata Ratna dalam risetnya, Jumat (18/7).
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat di level 7.287 atau naik 1,32 persen pada Kamis (17/7). Faktor-faktor positif masih berasal dari euforia diturunkannya tarif resiprokal untuk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen, penurunan BI Rate menjadi 5,25 persen, beberapa berita positif individual emiten, serta menjelang earning season kuartal II 2025.
Likuiditas mulai meningkat di pasar, terlihat dari value transaksi yang diatas nilai rata-rata harian. Empat dari 11 sektor membukukan kenaikan, dengan saham sektor teknologi mencatatkan kenaikan terbesar.
Di samping itu, tercapainya kesepakatan dagang awal dengan AS, sehingga tarif untuk Indonesia diturunkan menjadi 19 persen dari 32 persen, diharapkan dapat meningkatkan daya saing ekspor Indonesia.
Hal ini karena hingga saat ini tarif Indonesia merupakan yang terendah kedua di kawasan ASEAN, setelah Singapura. Selain itu tercapai kesepakatan untuk menyelesaikan perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade, diharapkan juga berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia ke Eropa.
“Sedangkan penurunan BI Rate diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah indikasi melemahnya daya beli masyarakat akhir-akhir ini,” tutur Ratna.
Sejumlah saham yang direkomendasikan antara lain, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
(kunthi fahmar sandy)