sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Lesu ke 7.600 Dipicu Dana Asing Ramai-Ramai Kabur ke China 

Market news editor Fiki Ariyanti
27/09/2024 14:04 WIB
IHSG ditutup melemah 0,67 persen di level 7.692,77 pada sesi I hari ini (27/9) didominasi oleh aksi profit taking para investor, khususnya asing.
IHSG Lesu ke 7.600 Dipicu Dana Asing Ramai-Ramai Kabur ke China (foto mnc media)
IHSG Lesu ke 7.600 Dipicu Dana Asing Ramai-Ramai Kabur ke China (foto mnc media)

IDXChannel - IHSG ditutup melemah 0,67 persen di level 7.692,77 pada sesi I hari ini (27/9). 

"Pelemahan IHSG didominasi oleh aksi profit taking para investor, khususnya asing yang ditengarai oleh pengumuman dari kebijakan PBoC untuk menyalurkan stimulus jumbo terhadap ekonomi China senilai APBN Indonesia sekira Rp3.000 triliun," tulis riset Panin Sekuritas, siang ini.

"Akibatnya aliran dana deras masuk ke China lewat sektor rill dan keuangan," ujarnya. 

Menurut riset tersebut, mayoritas saham-saham yang dilepas oleh asing merupakan saham big caps, khususnya perbankan. Kemarin (26/9), asing tercatat melakukan net sell hingga menapai Rp2,27 triliun di seluruh pasar. 

Sementara itu, DJPPR Kemenkeu akan membuka peluang melakukan pre-funding di akhir tahun ini untuk pembiayaan APBN 2025.

Indeks sektoral ditutup mayoritas melemah pada sesi I. Sektor yang mengalami pelemahan terdalam, yakni transportasi sebesar 0,77 persen dan infrastruktur turun 0,77 persen. 

"Pelemahan kedua sektor tersebut sebagai akibat dari mulai masifnya investor asing (profit taking) seiring dari sentimen stimulus jumbo yang dikucurkan PBoC untuk ekonomi China," katanya. 

"Sementara pelemahan sektor transportasi didominasi dari emiten maskapai, di mana sejalan dengan antisipasi low season pada periode kuartal III ini," berdasarkan riset tersebut. 

Sedangkan penguatan tertinggi terjadi pada sektor energi sebesar 0,75 persen seiring dengan penguatan harga komoditas khususnya batu bara sejalan dari ekspektasi permintaan yang tinggi di China menyusul dari industri yang rebound di negara tersebut.  

Rupiah siang ini menguat 0,10 persen menjadi Rp15.150 per USD. Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp6,6 triliun atau lebih rendah dari perdagangan kemarin yang sebesar Rp8,7 triliun. Di mana perdagangan saham tertinggi hari ini masih didominasi oleh sektor perbankan.

"Yield obligasi 5 tahun dan 10 tahun naik seiring dengan investor optimisme pelaku pasar terhadap rilis data ekonomi khususnya PDB AS yang tumbuh 3 persen, ditambah stimulus jumbo yang diberikan oleh PBoC kepada ekonomi China diperkirakan akan menjadi sentimen positif bagi industri otomotif, manufaktur hingga properti," tuturnya.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement