Seluruh indeks sektoral terpantau berada di zona merah yakni transportasi -1,92%, teknologi -2,25%, properti -0,76%, nonsiklikal -0,62%, infrastruktur -1,06%, industri -1,36%, kesehatan -0,67%, keuangan -2,36%, energi -1,50%, siklikal -1,52%, dan bahan baku -1,52%.
Sejalan dengan koreksi market, investor asing terpantau melakukan net-sell secara akumulatif sebesar Rp161,43 miliar, mencakup aksi profit taking Rp173,01 miliar di pasar reguler dan net-buy Rp11,58 miliar di pasar negosiasi-tunai.
Penjualan asing di pasar reguler antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp130,2 miliar, PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp110,6 miliar, dan Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp93,6 miliar.
Sementara net-buy asing yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp62,2 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp31,2 miliar, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp14,7 miliar.
Saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) naik 25,00% di Rp320, PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) melesat 24,87% di Rp492, dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) melejit 22,22% di Rp88.