Meredanya inflasi utama ini mengurangi tekanan pada BoJ untuk segera memperketat kebijakan moneter dan mekanisme kontrol kurva imbal hasil dengan target inflasi mencapai 2%. Di China, Bank Sentral China (People’s Bank of China) mempertahankan suku bunga pinjaman satu dan lima tahun yang tidak berubah pada Juli.
Sementara indeks sektoral pada penutupan sesi I ditutup mixed. Penguatan terbesar dipimpin oleh sektor properti sebesar 0,58%, diikuti oleh sektor transportasi naik 0,56%, dan sektor energi beranjak 0,53%.
"Penguatan sektor properti masih dalam reli didukung dengan rilis data marketing sales, di antaranya pada BSDE yang meraih marketing sales Rp4,79 triliun di semester I 2023 atau naik 3,0% YoY," menurut riset tersebut.
Sedangkan sektor yang mengalami pelemahan terdalam, yakni sektor teknologi 1,88% yang dibebankan oleh sikap The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya yang masih akan melakukan pengetatan suku bunga kembali.