IDXChannel – Analis menyarakan investor untuk bersikap menunggu dan mencermati perkembangan pasar alias wait and see di tengah tekanan jual yang menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir-akhir ini.
Pelemahan indeks dipicu oleh rentetan sentimen negatif, mulai dari penguatan dolar AS, penurunan laba bank besar, hingga potensi arus keluar dana asing.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per penutupan sesi I Jumat (28/2/2025), IHSG melemah signifikan 2,86 persen ke level 6.300,14, terendah sejak Oktober 2021. Pada Kamis (27/2/2025), indeks acuan tersebut merosot 1,83 persen.
Praktis, IHSG turun 7,39 persen dalam sepekan dan merosot 10,93 persen dalam sebulan terakhir.
Pada Jumat, sebanyak 565 saham melemah dan hanya 88 saham menguat, sementara sebanyak 302 sisanya stagnan.