Meski membuka peluang adanya pantulan jangka pendek, ia menekankan pentingnya strategi yang lebih defensif.
“Mungkin masih ada potensi rebound, tapi kalau pola seperti double top sudah terkonfirmasi, ada baiknya mengamankan sebagian cash untuk buy on weakness selama tren IHSG masih menurun,” kata dia.
Sebelumnya, pada Jumat (29/8/2025) pekan lalu, pasar saham Indonesia dan nilai tukar rupiah mengalami pelemahan signifikan seiring meningkatnya aksi politik di Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya yang menggoyahkan kepercayaan investor.
Ketegangan meningkat sehari setelah seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas ditabrak mobil polisi dalam bentrokan usai demonstrasi di depan gedung DPR. Aksi itu dipicu sejumlah isu, termasuk soal gaji anggota dewan.
IHSG sempat anjlok hingga 2,3 persen pada awal perdagangan Jumat—kejatuhan intraday terdalam sejak 23 Juni—sebelum menutup sesi dengan pelemahan 1,53 persen.