sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ikuti Jebloknya Wall Street, Bursa Asia Merah Padam

Market news editor Maulina Ulfa
05/04/2024 09:29 WIB
Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (5/4/2024), seiring kekhawatiran pasar tentang arah suku bunga The Fed.
Ikuti Jebloknya Wall Street, Bursa Asia Merah Padam. (Foto: Reuters)
Ikuti Jebloknya Wall Street, Bursa Asia Merah Padam. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (5/4/2024), seiring kekhawatiran pasar tentang arah suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Saham-saham di Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Hong Kong semuanya anjlok. Pasar China tutup untuk hari libur.

Pada pukul 09.05 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,51 persen di level 16.639,86.

Indeks KOSPI bursa Korea Selatan juga turun 0,9 persen di level 2.717 pada waktu bersamaan. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,85 persen menjadi 7.750 pada awal transaksi hari ini.

Lebih lanjut, indeks Nikkei 225 Jepang anjlok paling dalam 2,18 persen di level 38.906, semakin menjauh dari level tertinggi baru (new all-time high/ATH). (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertenaga 0,2 persen di 7.271 pada 09.00 WIB. Pada perdagangan sebelumnya IHSG ditutup naik 1,22 persen ke level 7.254 pada perdagangan Kamis (4/4).

Indeks Nikkei 225 Jepang semakin menjauhi level ATH di tengah kekhawatiran tentang arah kebijakan The Fed. Di dalam negeri, investor mencerna data yang menunjukkan belanja rumah tangga di Jepang turun kurang dari perkiraan pada bulan Februari sebagai tanda berlanjutnya pemulihan konsumsi domestik.

Saham-saham teknologi memimpin penurunan, dengan kerugian tajam yang dialami oleh Tokyo Electron (-3 persen), Socionext (-3,4 persen), Advantest (-2,9 persen), SoftBank Group (-2,2 persen) dan Screen holdings (-3,4 persen). Hampir seluruh sektor lainnya juga melemah, sementara saham-saham energi menguat karena harga minyak yang lebih tinggi.

Pasar saham Asia melemah mengikuti penurunan di Wall Street semalam karena kenaikan harga minyak menyoroti risiko inflasi, sementara pejabat bank sentral AS (The Fed) meragukan kemungkinan penurunan suku bunga.

Hal ini disampaikan presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan pada hari Kamis (4/4) bahwa jika inflasi tetap stabil, penurunan suku bunga mungkin tidak diperlukan tahun ini.

Di lain pihak, pernyataan ketua The Fed Jerome Powell dalam pernyataannya menggarisbawahi, peningkatan lapangan kerja di AS baru-baru ini dan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan tidak secara signifikan mengubah gambaran keseluruhan strategi moneter bank sentral tersebut.

Powell mengatakan, dikutip Reuters, Kamis (4/4), “jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang kita perkirakan,” dia dan rekan-rekannya di The Fed sebagian besar setuju, kebijakan suku bunga yang lebih rendah akan terjadi “pada suatu saat di tahun ini.”

Dari bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir melemah tajam pada perdagangan Kamis (4/4) waktu setempat di tengah The Fed yang mengambil pendekatan hati-hati dalam mengomentari prospek penurunan suku bunga.

Sementara investor juga bersiap untuk laporan utama pekerjaan bulanan AS pada hari ini.

Mengutip data awal Reuters, indeks S&P 500 (.SPX) kehilangan 64,03 poin, atau 1,23 persen, berakhir pada 5,147.46 poin, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 228,38 poin, atau 1,40 persen, menjadi 16.049,08. Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 538,44 poin, atau 1,38 persen, menjadi 38.588,70. (ADF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement