Dari jumlah tersebut, volume penyulingan yang direvisi turun hampir 20 persen atau 56 juta ton, menjadi 230,1 juta ton dari 286,1 ton yang terlihat di perkiraan sebelumnya. Ekspor minyak yang memenuhi syarat untuk bea ekspor di perkirakan sebesar 178,2 juta ton, turun 19,4 persen dari proyeksi yang dibuat sebelumnya.
Kementerian Keuangan Rusia mengatakan pihaknya menarik asumsi pada proyeksi ekspor Kementerian Ekonomi dan parameter lainnya. Sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (30/10/2022), Kementerian Keuangan mengatakan perkiraan kementerian ekonomi berdasarkan pada peningkatan ekspor minyak secara keseluruhan.
Termasuk peningkatan ekspor yang memenuhi syarat untuk keringanan pajak, yang terkait oleh perkiraan kenaikan produksi di lapangan, yang memiliki keringanan bea ekspor.
Penolakan sejumlah negara untuk bekerja sama dengan Rusia di sektor minyak, serta diskon penjualan ekspor utama Rusia, menyebabkan revisi perkiraan produksi minyak di Rusia.
Sejauh ini, Rusia adalah produsen terbesar ke 3 setelah Amerika Serikat dan Arab Saudi, tahan terhadap sanksi serta didukung oleh meningkatnya penjualan ke China dan India. (TSA)
Penulis: Mila Pertiwi