"Belum (bisa diinfo ke publik). Yang jelas mereka ini memiliki basis operasionalnya efisien, dan sudah berhasil menembus pasar ekspor produk daur ulang, terutama ke pasar dan juga korporasi besar di China," ujar Calvin.
Selain itu, Calvin juga mengungkap potensi pendapatan yang bakal didapat AIMS saat nantinya perusahaan incaran ini telah berhasil diakuisisi, yaitu mencapai Rp56 miliar per tahun.
Meski belum mau membuka identitas lengkap sang perusahaan incaran, Calvin juga memastikan nantinya proses akuisisi tetap akan dijalankan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
Hal ini dirasa Calvin perlu ditegaskan, mengingat proses akuisisi sebelumnya yang berujung pada kegagalan, yaitu saat telah memasuki tahap uji tuntas (due diligence).
Kegagalan saat itu, dikatakan Calvin, dapat terjadi akibat lebih pada ketidaksiapan entitas target, khususnya dalam hal legalitas perusahaan dan pelaporan keuangan yang belum memenuhi standar uji tuntas.
(taufan sukma)