Yang menarik, Dini sejauh ini justru mengaku belum berminat memasarkan produk bawang goreng Mbrebes Mili di jejaring Indomaret dan Alfamart belum (masuk) karena bukan prioritas saya, karena secara market tidak sesuai dengan segmen bisnis yang disasar.
"Karena di sana (Indomaret dan Alfamart) kan lebih ke orang cari shampoo, sabun, deterjen, atau kebutuhan keluarga harian, plus paling cemilan anak-anak. Kalau bahan makanan, kurang. Kalau kami fokusnya justru ke HERO, Gelael, semacam itu, di mana orang memang cari bahan makanan, untuk stok bulanan," terang Dini.
Omzet Melambung
Dengan beragam strategi marketing tersebut, bisnis bawang goreng Mbrebes Mili pun dari tahun ke tahun terus berkembang pesat. Diawali di halaman samping rumah dengan mengolah satu kilogram bawang merah, kini dalam sehari Dini bisa menghabiskan sedikitnya 80 kilogram bawang merah sebagai bahan baku.
Tren lonjakan tersebut berbanding lurus dengan omzet penjualan yang sukses dikantongi oleh Dini. Sebelum COVID-19, yaitu sekitar 2018-2019, nilai penjualan diklaim Dini berkisar mencapai Rp300 jutaan per tahun.
Nilai tersebut lalu melonjak drastis saat terjadi pandemi COVID-19, di mana masyarakat enggan untuk makan di luar dan lebih banyak memilih memasak sendiri di rumah.