Sementara, pada triwulan pertama 2022, laba bersih BIRD mencapai Rp 47,14 miliar. Padahal, pada periode yang sama 2021, Blue Bird masih menanggung rugi Rp 28,25 miliar.
Rapor positif tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan pendapatan bersih perusahaan sebesar 40,40% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 673,98 miliar per 31 Maret 2022.
Penyumbang pendapatan Blue Bird terbesar adalah segmen kendaraan taksi, yakni mencapai Rp 517,47 miliar pada kuartal I 2022. Angka ini lebih tinggi tinimbang pada periode yang sama 2021, yang sebesar Rp 347,72 miliar.
Membaiknya kinerja BIRD seiring dengan relaksasi kebijakan mobilitas masyarakat dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, kinerja keuangan BIRD terpukul dengan perlambatan ekonomi di tengah pengetatan pergerakan masyarakat oleh pemerintah sebagai imbas dari melonjaknya kasus Covid-19 di Tanah Air.