Perihal kinerja, hingga Maret 2023 perseroan mengantongi laba bersih sebesar USD182,71 juta, angka itu turun 14,32 persen dari realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD213,27 juta. Sementara itu, pendapatan perseroan di tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebesar USD685,58 juta, naik 7,13 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD639,93 juta.
Untuk meningkatkan kinerja sepanjang tahun ini, ITMG menyiapkan sejumlah strategi antara lain dengan memusatkan perhatian pada ketahanan finansial, serta menanggapi secara gesit perubahan ekonomi dan pasar guna mengoptimalkan profitabilitas.
“Hal ini mencakup optimalisasi faktor-faktor yang menentukan pendapatan serta manajemen biaya yang efisien, sehingga perseroan tetap kuat secara finansial di tengah tantangan yang mungkin muncul,” lanjut manajemen ITMG.
Strategi selanjutnya yang disiapkan perseroan yakni dengan melakukan peningkatan pertambangan melalui ekspansi dan diversifikasi yang adaptif. Dalam hal ini, perseroan dapat meningkatkan pendapatan dari bisnis pertambangan dengan meningkatkan cadangan potensial melalui eksplorasi dan pembaharuan asumsi ekonomi ataupun menjajaki penambangan bawah tanah dan proyek gasifikasi batu bara bawah tanah, guna membuka potensi sumber daya yang ada.
Perseroan juga memiliki berbagai opsi strategis guna menciptakan pendapatan baru, termasuk produksi melalui operasi tambang baru seperti PT Graha Panca Karsa (GPK), PT Nusa Persada Resources (NPR), dan PT Tepian Indah Sukses (TIS), yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi.