IDXChannel - Tingkat inflasi Amerika Serikat pada Agustus 2023 melompat jadi 3,7 persen year-on-year (yoy). Angka ini lebih tinggi dari bulan Juli sebesar 3,2 persen.
Angka inflasi AS pada Agustus 2023 juga jauh lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 3,2 persen. Data Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja juga mencatat inflasi inti (yang tidak termasuk komponen pangan dan energi) melandai di level 4,3 persen (YoY), dari sebelumnya 4,7 persen (YoY).
Secara bulanan, inflasi naik 0,6 persen (MoM) dari 0,2 persen, demikian juga inflasi inti bulanan juga meningkat 0,3 persen dari 0,2 persen.
Rilis indeks harga konsumen (CPI) malam ini menunjukkan bahwa inflasi masih jatuh dari target bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve). Ini sekaligus juga menandai adanya percepatan kenaikan harga selama dua bulan terakhir.
Harga BBM Memanas
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi penyebab utama inflasi pada bulan Agustus. Harga bensin naik 10,6 persen, serta menyumbang separuh dari kenaikan.
"Kenaikan harga BBM tampaknya menentang dari apa yang dianggap mustahil. Ini terjadi karena harga minyak melonjak," kata Juru Bicara American Automobile Association (AAA), Andrew Gross, dilansir New York Post, Rabu (13/9/2023).
Sementara itu, harga pangan naik 0,2 persen selama tiga bulan berturutu turut menyusul peningkatan harga daging, unggas, ikan, dan telur yang meningkat 0,8 persen di bulan Agustus.
"Inflasi inti juga sedikit lebih panas, ini tentu mengecewakan bagi investor," kata CIO Bokeh Capital Partners, Kim Forrest, dilansir Reuters.
Kenaikan inflasi dapat mendorong The Fed untuk menambah pengetatan moneternya pada pertemuan mereka akhir bulan ini. Tetapi, pasar masih melihat ada peluang bagi The Fed untuk menahan suku bunga acuan, mengingat kondisi pasar tenaga kerja saat ini.
(FRI)