IDXChannel - PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mengajukan penghapusan pencatatan saham secara sukarela (voluntary delisting) kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan demikian, produsen ban grup Michelin itu akan menjadi perusahaan tertutup alias go private.
Direktur Multistrada Ritesh mengatakan, MASA kini telah tergabung dalam grup Michelin, perusahaan ban terkemuka asal Prancis. Dengan demikian, MASA masuk dalam rantai pasok di industri bank global yang sangat kompetitif.
Untuk tetap kompetitif, kata Ritesh, salah satu kunci strategi bisnis yang ditawarkan pemegang saham pengendali yakni menciptakan integrasi internal yang memungkinkan penggunaan bersama sumber daya di antara berbagai bagian operasinya di seluruh dunia.
Menurut Ritesh, integrasi tersebut penting untuk memanfaatkan skala ekonomi yang dihasilkan dari grup Michelin. Dengan begitu, perseroan bisa bereaksi dengan cepat dan menanggapi berbagai perubahan di industri ban.
"Perubahan status perseroan menjadi perusahaan tertutup akan memberikan perseroan fleksibilitas yang lebih untuk mencapai integrasi tersebut," katanya, Jumat (26/7/2024).
Rencana MASA untuk go private sebelumnya pernah disampaikan manajemen pada Maret 2021 usai Michelin lewat Compagnie Generale des Establissements Michelin (CGEM) asal Prancis mencaplok MASA pada 2019 dari perusahaan milik pengusaha Pieter Tanuri. Namun, rencana tersebut batal.
Saat ditanya soal pembatalan, manajemen MASA mengaku masih melakukan evaluasi secara internal, terutama dengan CGEM selaku pemegang saham pengendali perseroan. Sebelumnya, rencana go private dilakukan agar proses integrasi MASA dengan Grup Michelin bisa berjalan dengan baik.
Berdasarkan data BEI, saat ini CGEM menguasai 99,64 persen saham MASA. Adapun 0,36 persen sisanya dimiliki oleh publik.
(Rahmat Fiansyah)