Saham emiten otomotif dan konglomerat PT Astra International Tbk (ASII) juga tumbuh positif, dengan kenaikan 20,18 persen YtD. Saham ASII sendiri baru masuk indeks JII dalam evaluasi mayor 29 Mei lalu dengan periode efektif konstituen Juni-November 2023.
Setelah menuai berkah boom komoditas pada 2022, laba bersih ASII turun 4 persen yoy menjadi Rp17,4 triliun per semester I-2023. Penurunan laba tersebut kendati perusahaan membukukan kenaikan pendapatan 13 persen menjadi Rp162,4 triliun.
Duo raksasa consumer goods Grup Indofood, ICBP dan INDF, juga masing-masing tumbuh 11,75 persen dan 8,92 persen YtD.
Berbeda nasib, saham tambang batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) anjlok 37,66 persen YtD, saham emiten LPG dan amonia PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) jeblok 31,69 persen dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) minus 30,11 persen sejak awal tahun.
Saham batu bara lainnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), juga merosot tajam 27,47 persen dan 24,93 persen selama 2023.