"Saya kira ada beberapa prospek di anak usaha BUMN cukup baik, misalnya sekarang kita lihat di grup Telkom, mereka sedang prospek ekspansi tower di banyak tempat, jadi saya kira dia melakukan ekspansi dan memperoleh pendanaan dengan cara IPO. Pertamina juga, yang banyak anak perusahaan akan melakukan dana-dana investasi baru untuk pengemabngan bisnis mereka," kata dia.
Pencatatan saham BUMN di capital market pun dinilai minim resiko meski kondisi masih dilanda pandemi Covid-19. Toto meyakini, momentum vaksinasi Covid-19 menjadi kesempatan bagi dunia usaha untuk melakukan pembaharuan kembali (restart). Pada saat pandemi sudah mulai dikendalikan melalui program vaksinasi, maka alternatif pengembangan pembiayaan perusahaan dapat diakses melalui capital market.
"Saya kira mereka harus mulai melakukan bisnis dan saya kira model yang bisa pengembangan untuk alternatif pembiayaan adalah dengan cara bagaimana mereka dapat akses pembiayaan di pasar modal," katanya.
Saat ini ada 28 BUMN yang sahamnya tercatat di BEI. Hanya saja memang masih ada 4 BUMN yang kinerja sahamnya belum sesuai harapan. Hal ini juga yang akan menjadi evaluasi Erick Thohir ke depannya.
Sebelum berita ini dimuat, MNC Portal berupaya mengonfirmasi pihak Kementerian BUMN ihwal kabar IPO anak usaha Telkom, BUMN Energi, dan Kesehatan. (FAHMI)