sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ini Emiten yang Sudah Untung dari Carbon Credit: Potensial, Tertarik Koleksi?

Market news editor Kurnia Nadya
26/09/2023 17:46 WIB
Sejumlah emiten sudah mendulang keuntungan dari penjualan karbon kredit sebelum Bursa Karbon diresmikan, yakni PGEO dan BRPT.
Ini Emiten yang Sudah Untung dari Carbon Credit: Potensial, Tertarik Koleksi? (Foto: MNC Media)
Ini Emiten yang Sudah Untung dari Carbon Credit: Potensial, Tertarik Koleksi? (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Ada beberapa emiten yang sudah untung dari carbon credit. Pemberlakuan bursa karbon per tanggal hari ini, akan memungkinkan sejumlah emiten mendapatkan pemasukan tambahan dari penjualan penurunan emisi. 

Hari ini (26/9), Presiden Joko Widodo meresmikan Bursa Karbon di Gedung BEI, Jakarta. Bursa Efek Indonesia resmi ditunjuk sebagai penyelenggara, izin usaha diberikan OJK lewat SK No. KEP-77/D.04/2023 yang diterbitkan pada 18 September kemarin.

Lewat Bursa Karbon, Indonesia akan mengejar target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai ratifikasi Paris Agreement. Pemerintah sendiri menargetkan penurunan emisi karbon hingga 2030 sebesar 31,89% tanpa bantuana internasional, atau 43,2% dari emisi normal. 

Indonesia digadang-gadang menjadi salah satu negara yang paling potensial menjadi produsen kredit karbon, mengingat keberadaan lahan yang cukup luas untuk proyek-proyek penyerapan karbon dioksida. 

Ragam jenis lahan dan sumber daya alam yang ada di Indonesia juga membuat negara ini mampu memproduksi beragam jenis kredit karbon. Sehingga, kredit karbon bisa didapatkan tidak hanya dari proyek penanam pohon, namun juga dari proyek-proyek EBT. 

Beberapa emiten bakal diuntungkan dengan keberadaan Bursa Karbon. Sebagian di antaranya bahkan sudah mengantongi pemasukan dari penjualan kredit karbon, dan berpotensi akan terus bertambah jika Bursa Karbon ramai terlaksana di masa mendatang. 

Apa saja emiten yang sudah untung dari credit carbon? 

1. PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO

Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini bergerak di bidang usaha energi panas bumi. Pada semester 1-2022 saja, PGEO telah mencatatkan penjualan kredit karbon senilai USD747.000, setara 0,36% dari pendapatan segmen energi. 

Nilai itu setara dengan Rp11,56 miliar dengan kurs hari ini (Rp15.488/dolar). Perseroan menjual kredit karbonnya dari pembangkit listrik Lahendong Unit 5 & 6 berkapasitas 40 MW yang telah mengantongi Verified Carbon Standard dan mampu mengurangi emisi 181.030 tCO23 setiap tahun. 

2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT

Sementara BRPT memperoleh karbon kredit lewat anak usahanya yang bergerak di bidang energi terbarukan, yakni Star Energy. Perusahaan itu memiliki pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Indonesia dengan kapasitas 875 megawatt. 

BRPT mencatatkan penjualan karbon kredit senilai USD3,57 juta, setara dengan 0,75% dari pendapatan energi pada tiga kuartal pertama 2022. Nilai itu setara dengan Rp55,29 miliar dengan kurs hari ini. 

Emiten-emiten lain yang juga berpotensi menerima keuntungan dari Bursa Karbon antara lain PT Arkoya Hydro Tbk (AKRO), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), dan PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU). 

MUTU sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa testing, inspeksi, dan sertifikasi telah mengantongi akreditasi sebagai Lembaga Validasi dan Verifikasi terkait karbon. 

Itulah beberapa emiten yang sudah untung dari credit carbon. (NKK

Artikel ini bukanlah ajakan membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement