Di sisi lain, emiten nikel dengan market cap Rp57,7 triliun itu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan dari sisi top dan bottom line. Laba NCKL menembus Rp1,8 triliun pada paruh pertama tahun ini, naik 80 persen year on year (yoy).
Pendapatan NCKL juga tumbuh 25 persen menjadi sebesar Rp12,80 triliun, dari Rp10,24 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan output produksi dan volume penjualan yang lebih tinggi di seluruh operasi penambangan dan pengolahan.
"Operasi penambangan perusahaan menunjukkan peningkatan penjualan bijih nikel dari kuartal ke kuartal, karena naiknya kebutuhan bijih nikel untuk smelter dan fasilitas pemurnian di anak usaha Harita Nickel," ujar Head of Investor Relations Harita Nickel, Lukito Gozali, dalam keterangan resmi pada Rabu (31/7/2024)
(Febrina Ratna)