Menurut data pasar, hingga pukul 15.02 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO naik 1,65 persen ke MYR4.560 per ton.
Dengan ini, harga CPO mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun, didorong oleh prediksi penurunan produksi serta kebijakan dari dua produsen terbesar dunia.
Hal tersebut usai harga minyak sawit terapresiasi selama 4 hari beruntun sekaligus
Trader minyak sawit David Ng mencatat, sentimen pasar juga diperkuat oleh kenaikan harga minyak kedelai di CBoT.
"Kami melihat level support di MYR4.400 dan resistance di MYR4.580," ujar Ng kepada Bernama.