Menurutnya, perusahaan yang mampu menjaga cash cost tetap efisien dan memiliki profil tanaman muda berpotensi mencatat pertumbuhan produksi yang lebih stabil. Kondisi tersebut dinilai relevan dalam menghadapi biaya pupuk global yang masih berada pada level tinggi.
"Selain itu, emiten dengan profil tanaman yang relatif muda berpotensi membukukan pertumbuhan produksi yang lebih stabil," jelasnya.
Adapun STAA dan TAPG dinilai memiliki keunggulan struktural dari profil tanaman yang relatif muda, sehingga memberikan fleksibilitas margin di tengah volatilitas harga.
STAA dinilai menawarkan diferensiasi tambahan melalui eksposur hilir, sehingga memiliki bantalan margin yang lebih kuat di tengah volatilitas harga CPO dan memperkuat integrasi usaha secara keseluruhan.
Sementara itu, TAPG dinilai menarik berkat struktur neraca yang sehat dan tingkat dividend payout ratio yang tinggi.