sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Intraco Penta Alihkan Mayoritas Capex 2023 untuk Peremajaan Alat Berat di 2024

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
19/12/2023 21:30 WIB
Intraco Penta (INTA) menunda sebagian besar belanja modal (capex) yang dianggarkan pada 2023 sebesar Rp82,8 miliar ke tahun depan.
Intraco Penta Alihkan Mayoritas Capex 2023 untuk Peremajaan Alat Berat di 2024. (Foto: MNC Media)
Intraco Penta Alihkan Mayoritas Capex 2023 untuk Peremajaan Alat Berat di 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk (INTA) menunda sebagian besar belanja modal (capex) yang dianggarkan pada 2023 sebesar Rp82,8 miliar ke tahun depan. Rencananya, dana tersebut digunakan untuk peremajaan alat berat.

Menyusul berbagai kondisi, realisasi serapan capital expenditure (capex) INTA hanya mencapai Rp8,1 miliar hingga September 2023.

“Kami menunda proses peremajaan alat ini sehingga baru akan dilakukan pada 2024. Sehingga untuk September 2023, dari target capex, baru terealisasi Rp8,1 miliar,” kata Direktur Keuangan INTA Willianto Febriansa dalam Public Expose, Selasa (19/12/2023).

Dana capex yang terealisasi itu digunakan untuk pengembangan sistem baru, terutama migrasi SAP R3 menjadi SAP HANA. 

Rencana peremajaan alat berat masih menjadi fokus INTA pada tahun politik. Perseroan membidik capex sekitar Rp137,9 miliar, yang seluruhnya untuk maintenance armada perusahaan.

“Yang kami alokasikan untuk peremajaan sebesar Rp128,05 miliar,” paparnya.

Direktur Utama INTA Petrus Halim menambahkan pihaknya fokus mengincar sektor pertambangan untuk mengakomodir penyewaan dan penjualan alat berat perusahaan.

“Kami juga melihat salah satu faktor dari sektor industri kehutanan. Hal ini memberikan peluang kepada Perseroan untuk dapat menjuall produk alat berat grapple dan truck logging,” terangnya.

Hingga kuartal III-2023, penjualan INTA menembus Rp702,88 miliar. Realisasi ini meningkat signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya senilai Rp497,16 miliar. Sayangnya, kondisi beban yang besar mendorong INTA mengalami rugi Rp44,18 miliar, lebih rendah secara tahun sebelumnya yang mencapai Rp52,36 miliar.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement