"Pada kenyataannya, investor institusional baru saja memulai realokasi strategis atas portofolio mereka dan mereka perlu melirik aset logistik 40-50 % dalam waktu dekat seiring keinginan mereka untuk mengalokasikan dana ke sejumlah aset produktif dengan pemasukan stabil” ujar Regina Lim, Head of Capital Markets Research, Asia Pacific, JLL.
Saat ini, peningkatan volume investasi yang signifikan bakal terjadi di Korea Selatan, Australia, dan China mengingat sudah tersedianya stok pergudangan modern baru. JLL melihat hal ini dapat membuat aliran dana dan permintaan industri e-commerce yang kuat akan mengimbangi penurunan imbal hasil dan persaingan ketat untuk aset.
Analisa JLL memproyeksikan dinamika permintaan-penawaran yang kuat dapat menopang penurunan hasil hingga 50-100 bps.
“Meningkatnya penggunaan teknologi dan solusi otomatisasi ditambah dengan pemahaman yang lebih baik tentang prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dan desain yang human-centric, semua mengarah ke jalur baru untuk sektor logistik. Pada akhirnya, jalur baru ini mengubah variasi pengguna secara signifikan dan mendukung tesis investasi untuk real estate logistik yang modern dan terbaik,” kata Peter Guevara, Director, Research, Asia Pacific, JLL.
(SANDY)