Pada periode yang sama, BBRI mencatatkan kapitalisasi pasar Rp 657,36 triliun pada harga Rp4.350 per saham. Sedangkan BMRI mencatatkan valuasi Rp 579,58 triliun pada harga Rp 6.275 per saham.
Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengantongi laba bersih sebesar Rp55,1 triliun sepanjang tahun 2023. Capaian tersebut meningkat 33,7 persen year-on-year (YoY) , atau terbesar sejak berdirinya Bank Mandiri 25 tahun yang lalu.
Total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp2.174,2 triliun pada akhir tahun 2023, meningkat 9,12persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1.992,5 triliun. Peningkatan tersebut tentunya tidak lepas dari kinerja penyaluran kredit Bank Mandiri pada tahun 2023 yang mencapai Rp1.398,1 triliun atau tumbuh secara tahunan sebesar 16,3 persen, melebihi pertumbuhan kredit Industri sebesar 10,38persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp15,98 triliun pada kuartal I 2024. Naik 2,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dari level Rp15,56 triliun.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan, pertumbuhan laba masih ditopang pendapatan bunga bersih. BBRI mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 9,6persen year-on-year menjadi Rp35,95 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp32,78 triliun. Namun rasio NIM yang dibukukan BRI ini sedikit menurun sebesar 8 basis poin, dari 6,67persen di 1Q23 menjadi 6,59 persen di 1Q24.
Itulah perbandingan BBCA, BBRI, dan BMRI lagi laporan keuangan perseroan pada kuartal I/2024. (SNP)