Data menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga turun 0,4 persen pada Maret, namun tarif impor yang lebih tinggi diperkirakan mendorong inflasi dalam beberapa bulan ke depan.
Pelaku pasar kini memperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga pada bulan Juni, dengan total pemangkasan diperkirakan mencapai sekitar 90 basis poin hingga akhir 2025.
“Koreksi kecil pada harga emas bukan hal yang mengejutkan, tapi arah ke depan tampaknya tetap naik seiring data CPI dan PPI memberi ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga, yang pada akhirnya akan terus menekan dolar,” ujar seorang trader logam independen, Tai Wong.
Sebagai aset tanpa imbal hasil, emas secara tradisional menjadi lindung nilai terhadap ketidakpastian global dan inflasi, serta cenderung menguat di tengah suku bunga rendah.
Namun, analis UBS mencatat bahwa beberapa faktor dapat membatasi kenaikan emas, seperti meredanya ketegangan geopolitik, kembali pulihnya hubungan dagang global, atau perbaikan signifikan dalam kondisi ekonomi dan fiskal AS. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.