Di sisi lain, Jepang secara tak terduga melaporkan kenaikan upah nominal pada Desember dengan margin terbesar dalam hampir 26 tahun. Data ini memicu taruhan pasar bahwa bank sentral Jepang akan menyesuaikan atau mundur dari program stimulusnya di bawah gubernur baru.
Sementara itu, tidak ada perbaikan cepat atas kehancuran saham konglomerat yang terlilit utang oleh Gautam Adani. Tuduhan penipuan oleh perusahaan Adani yang disebutkan Hindenburg Research telah melenyapkan kapitalisasi pasar Adani Group senilai USD117 miliar, atau hampir setengah dari nilai pasar perusahaannya.
Dan Adani berulang kali membantah klaim tersebut.
Suasana hati-hati di pasar global diperkuat oleh kekhawatiran geopolitik. AS sedang bersiap untuk mengenakan tarif 200 persen pada aluminium buatan Rusia. Sementara AS mulai memulihkan beberapa bagian dari balon China yang ditembak jatuh oleh jet tempur di lepas pantai Carolina Selatan.
Pejabat administrasi Biden mengatakan, AS masih berusaha mencari tahu seberapa banyak para pemimpin senior di Beijing mengetahui tentang dugaan misi mata-mata.
Ahli strategi JPMorgan Chase & Co., Marko Kolanovic menegaskan kembali, investor saham harus memudarkan reli yang diinduksi Fed minggu lalu, dengan alasan proses disinflasi ekonomi AS hanya bisa "sementara".
Pada komoditas lain, harga minyak memperpanjang kenaikan setelah Arab Saudi secara tak terduga menaikkan harga minyak mentahnya ke Asia, menandakan kepercayaan pada prospek permintaan.
(FAY)