Perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke seluruh Indonesia. Sekitar 8% akan digunakan untuk melunasi pinjaman rekening Koran perseroan kepada Bank. Sekitar 41% digunakan sebagai investasi pada entitas anak, dimana dana tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan gerai ke kota-kota di Indonesia bagian Timur, pengembangan bisnis, modal kerja dan pengembangan IT dan SDM.
Kemudian yang terakhir sekitar 33% digunakan untuk meningkatkan modal kerja yang mendukung operasional perseroan antara lain dalam pengembangan bisnis berupa ekspansi portofolio produk, pengembangan sistem IT, pembayaran hutang dagang dan biaya operasional.
Erwan mengungkapkan Depo Bangunan secara fundamental, menunjukkan performa positif dan daya tahan yang baik selama pandemi, sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan tercatat mengalami kenaikan sebesar 14%. Per Juni 2021, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp 47,14 miliar dengan total penjualan bersih Rp 1.167,42 miliar.
Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi menjelaskan tahapan dari rencana IPO Depo Bangunan terus berlanjut dan telah memperoleh pernyataan efektif dengan target listing pada tanggal 25 November 2021.
"Kami optimis, saham DEPO akan sangat menarik untuk investor selain fundamental yang bagus dan berkesinambungan, status Perusahaan yang sedang dalam mode ekspansi, serta prospek pengembangan bisnis juga terbuka lebar untuk menjadi supermarket bahan bangunan yang lengkap dan tersebar di kota-kota/kabupaten di seluruh Indonesia," ujar Wibowo.