Pada kuartal keempat 2018, Wijaya Cahya menambah kapasitas produksinya dengan mendirikan pabrik kedua di Malang dengan kapasitas tambahan 48.000 m3 per tahun. Pada tahun yang sama juga, perseroan telah melakukan penjualan ekspor untuk Kawasan Asia.
Seiring dengan peningkatan permintaan kayu lapis dan kinerja penjualan Perseroan, pada kuartal keempat 2019, perseroan mendirikan pabrik ketiganya di Malang dengan kapasitas tambahan 48.000 m3 per tahun.
Kemudian pada 2021, guna memenuhi permintaan ekspor Perseroan Kembali memperluas cakupan wilayah produksinya, dengan mendirikan pabrik di Jember, yang beroperasi mulai kuartal ketiga 2021, dengan target kapasitas penuh sebesar 96.000 m3 per tahun di kuartal pertama 2022.
Hingga saat ini, perseroan telah memiliki 4 bangunan pabrik di dua kota di Jawa Timur, yaitu Malang dan Jember dengan total kapasitas produksi 198.000 m3 untuk plywood.
Memiliki lebih dari 3.000 tenaga kerja, memenuhi kualifikasi dan sertifikasi berstandar tinggi yang dibutuhkan oleh negara maju seperti Amerika dan Jepang, serta telah mengekspor ke 12 Negara tujuan.
Pemegang saham Wijaya Cahaya Timber sebelum IPO adalah PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu 71,67%; PT Mandiri Sejahtera Jaya Abadi 26,67%; Budi Tjahjadi 0,83%; dan Aris Sunarko 0,83%.
Pengendali dan pemilik manfaat FWCT adalah Aris Sunarko melalui kepemilikan tidak langsung di perseroan melalui PT Fortuna Anugrah Sumber Terpadu. Di Fortuna Anugrah Sumber Terpadu, Aris Sunarko menguasai 99,99% saham dan anaknya, yakni Edwin Sunarko, menggenggam 0,01% saham.