Perseroan mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya kepada publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SMCB sejak tahun 1977 hingga saat ini. Adapun informasi pemegang saham hingga akhir 2022 sebagai berikut:
Transformasi Semen Cibinong Jadi Holchim hingga SBI
Sejak beroperasi secara komersil pada 1975, Semen Cibinong terus bertransformasi. Terutama setelah melantai di Bursa .
Emiten yang berkantor pusat di Jakarta, operasional perseroan didukung dengan empat pabrik semen yang tersebar di beberapa wilayah yaitu di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh) yang dioperasikan oleh anak usaha Perseroan, dan PT Solusi Bangun Andalas.
Selain semen, perseroan juga memiliki unit bisnis lainnya seperti beton jadi, agregat, dan pengelolaan limbah. Dalam mendukung kegiatan usahanya, perseroan juga mengoperasikan dua tambang agregat terbesar di Indonesia serta pusat jaringan batching plant untuk beton jadi yang dikelola oleh anak usaha Perseroan, yaitu PT Solusi Bangun Beton (SBB).
Di sisi lain, perseroan sempat mengganti nama dari Semen Cibinong menjadi PT Holcim Indonesia Tbk. ketika LafargeHolcim, menggenggam saham sebesar 80,64%. Kemudian berubah kembali menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI).
Perubahan nama menjadi SBI itu disahkah dalam akta notaris No.11 tanggal 11 Februari 2019 oleh Notaris Aulia Taufani S.H., yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU-0008550. AH.01.02. Tahun 2019 tanggal 18 Februari 2019.