Karenanya, meski bukan merupakan proyek percontohan, Samsul menilai langkah IPO ini bisa saja diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di bawah naungan PT Pertamina (Persero).
Selain itu, dengan menjadi perusahaan pertama yang dipercaya untuk melakukan IPO, Samsul mengklaim bahwa hal tersebut merupakan bukti bahwa secara finansial memang PGE dinilai yang paling siap dan paling memungkinkan untuk ditawarkan kepada investor.
"Artinya PGE ini memang diakui, dipercaya, di antara perusahaan lain (di bawah naungan Pertamina Group) yang paling menarik bagi investor, dan paling siap untuk dicarikan partner dalam pengembangan usaha, utamanya dalam hal pengembangan panas bumi," tutur Samsul.
Sementara secara internal, Samsul menyebut bahwa langkah IPO ini sengaja diambil sebagai upaya diversifikasi pendanaan atas kebutuhan anggaran belanja modal (capital expenditure/Capex) perusahaan. Bahkan, Samsul mengklaim rencana IPO sudah digagas sejak dua tahun lalu.
"Rencana (IPO) ini sudah berlangsung sejak dua tahun lalu dipersiapkan, karena dipahami juga bahwa investasi di bidang panas bumi itu membutuhkan biaya besar," ungkap Samsul.