Manajemen mengakui sedang melengkapi prosedur dan perizinan dari Departemen Perhubungan, demi memuluskan diversifikasi bisnis utama perusahaan.
Dari sisi permintaan, Edwin menyebut pangsa pasar jasa cargo drone akan menyasar daerah terpencil untuk membantu pengiriman barang.
“Bisnis drone ini sangat menjanjikan untuk dijalankan dan perseroan sudah mulai masuk dalam bisnis ini,” kata Edwin.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini atau per akhir Maret 2024, pendapatan utama HELI masih berasal dari penyewaan helikopter mencapai total Rp2068 miliar, dengan laba kotor senilai Rp4,85 miliar.
Artinya, perusahaan menghasilkan laba per saham mencapai Rp0,35 per lembar, dengan total laba untuk entitas induk mencapai Rp294,76 juta.
(YNA)