sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jalan Terjal Chairul Tanjung Pegang Saham GIAA, Ekuitas Negatif hingga Saham Anjlok

Market news editor Melati Kristina - Riset
02/02/2023 17:02 WIB
Menggenggam saham Garuda Indonesia (GIAA), Chairul Tanjung mengalami jatuh bangun dari ekuitas negatif yang dibukukan GIAA hingga sahamnya nyungsep.
Jalan Terjal Chairul Tanjung Pegang Saham GIAA, Ekuitas Negatif hingga Saham Anjlok. (Foto: Forbes)
Jalan Terjal Chairul Tanjung Pegang Saham GIAA, Ekuitas Negatif hingga Saham Anjlok. (Foto: Forbes)

Gembok Dibuka, Saham Melambung Sentuh ARA Lalu Terjun Bebas

Setelah mencatatkan liabilitas yang menurun pada kuartal III-2022, GIAA juga berhasil merestrukturisasi utangnya pada akhir 2022 lalu.

Adapun, GIAA resmi menuntaskan proses restrukturisasi utang yang dimulai sejak akhir tahun lalu. Perampungan tersebut salah satunya ditandai dengan diterbitkannya Surat Utang Baru dan Sukuk Baru pada tanggal 28 dan 29 Desember 2022.

Keberhasilan GIAA dalam menyelesaikan restrukturisasi utang tersebut membuat BEI mencabut suspensi perdagangan saham GIAA pada 3 Januari 2023 lalu.

Dibukanya kembali perdagangan saham emiten ini mengerek saham GIAA hingga menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan di periode tersebut.

Melansir data BEI pada 3 Januari 2023, harga saham GIAA dibuka stagnan di level Rp204. Beberapa detik setelahnya, saham maskapai penerbangan plat merah itu anjlok 6,86 persen bahkan sempat menduduki top losers.

Namun beberapa menit setelahnya GIAA rebound dan terpantau menguat 9,80 persen menyentuh auto reject atas (ARA) 10 persen pada pukul 09.17 WIB.

Walaupun memang GIAA menyentuh ARA, saham emiten ini ditutup memerah di minus 0,98 persen ke level Rp202/saham pada 3 Januari 2023.

Sayangnya, setelah melambung ketika ‘gembok’ dibuka, saham GIAA malah ambles menyentuh auto reject bawah (ARB) selama 10 hari beruntun. 

Tercatat, sejak perdagangan 6 Januari 2023 hingga 17 Januari 2023, saham GIAA terjun bebas menyentuh ARB dalam kurun waktu tersebut.

Adapun, menurut catatan BEI, saham GIAA ambruk paling dalam pada 4 Januari 2023 dengan penurunan harga saham hingga 6,93 persen.

Sementara, selama sebulan belakangan, saham GIAA sudah merosot hingga 47,34 persen. Sedangkan secara year to date (YTD), saham GIAA anjlok hingga 51,47 persen.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement