Per 19 November 2021, PT Akulaku Silvrr Indonesia, startup fintech lending, resmi mengakuisisi 24,9 persen saham bank digital ini. Startup yang didirikan oleh Wiliam Li pada 2014 lalu, kini memiliki 25,66 persen saham BBYB. Berdasarkan data BEI, jumlah saham yang dimiliki fintech tersebut mencapai 2,41 miliar saham per 31 Mei 2022.
Selain Akulaku, tiga perusahaan lain juga tercatat menjadi pemegang saham BBYB. Adapun ketiga emiten tersebut adalah Gozco Capital (14,81 persen), Rockore Financial Technology (6,12 persen) dan Yellow Brick Enterprise (5,17 persen).
Allo Bank Indonesia (BBHI)
Allo Bank Indonesia (BBHI) merupakan emiten yang kepemilikan mayoritas sahamnya beralih tangan dari PT Hakim Putra Perkasa menjadi PT Mega Corpora yang merupakan salah satu anak perusahaan CT Corp milik pengusaha ternama Chairul Tanjung.
Adapun PT Mega Corpora memegang 60,88 persen saham bank yang pada awalnya bernama PT Bank Harda Internasional Tbk tersebut. BEI mencatat, jumlah saham yang dimiliki oleh salah satu unit bisnis CT Corp tersebut mencapai 13,22 miliar saham.
Selain CT Corp, saham BBHI juga dimiliki perusahaan besar lainnya seperti Bukalapak, Abadi Investment (Traveloka), dan PT Indolife Investama Perkasa (Salim Grup). Adapun menurut data BEI, Bukalapak memegang 11,49 persen saham BBHI atau setara dengan 2,50 miliar.